Usaha!
Kata itu yang paling pantes buat
manusia, masalah takdir, kita bakal belajar dimana, tinggal di daerah mana,
kita bakal kerja dimana, itu semua urusan yang di atas J
saya sempet sedih, buat pengumuman
SBMPTN ini, mungkin buat beberapa orang pengumuman ini jadi hal yang sangat ga
penting atau biasa aja, tapi buat saya, serius, ini hal yang penting :’(
Di atas saya beri judul “Allah Telah Menyiapkan Pintu
Keberhasilan Untuk Kita”
₪₪₪₪₪₪₪
Dulu, ketik masih di asrama,
mungkin saya sering ngasih temen temen yah sedikit semangat tentang apa itu
optimis, tapi, dengan belum keberuntungan saya di SBMPTN ini, saya merasa
omongan saya tak membekas di hati saya. Awalnya.
Namun, saya tersadarkan oleh
kisah Siti hajar, istri Nabi Ibrahim, ibunda dari Nabi Isma’il.
Suatu pertanyaan yang memulai
kisah ini “Apakah selalu usaha-usaha kita yang akan ditaburi keajaiban?”
Saya kutip dari buku Dalam
Dekapan Ukhuwah
>>Siti Hajar dan bayinya
telah ditinggalkan oleh Ibrahim di lembah itu. Sunyi kini menyergap kegersangan
yang membakar. Yang ada hanya pasir dan cadas yang membara. Tak ada pepohonan
tempat bernaung. Tak terlihat air untuk menyambung hidup. Tak tampak insan
untuk berbagi kesah. Kecuali bayi itu. Isma’il. Dia kini mulai menangis begitu
keras karena lapar dan kehausan.
Maka Hajar pun berlari, mencoba
mengais jejak air untuk menjawab tangis putra semata wayangnya. Ada dua bukit
disana. Dan dari ujung ke ujung coba telisiknya dengan seksama. Tak ada. Sama
sekali tak ada tanda. TAPI DIA TERUS MENCARI. BERLARI. BOLAK BALIK TUJUH KALI.
Mungkin dia tahu, tak pernah ada air disitu. Mungkin dia hanya ingin
menunjukkan kesungguhanya pada Allah. Sebagaimana ia yakinkan sang suami, “jika
ini perintah Allah, Dia takkan pernah menyia-nyiakan kami!”
Maka keajaiban itu memancar. Zam
–zam! Bukan. BUKAN DARI JALAN YANG DIA SUSURI ATAU JEJAK-JEJAK YANG DIA
TOREHKAN DI ANTARA SHAFA DAN MARWA . Air itu justru muncul dari kaki Isma’il
sang bayi. Yang menangis. Yang haus. Yang menjejak-jejak. Dan Siti Hajar pun
takjub. Begitulah keajaiban datang. TERKADANG TAK TERLETAK DALAM
IKHTIAR-IKHTIAR KITA.
Mari belajar pada Siti hajar,
makna kerja keras itu adalah menunjukkan kesungguhan kita kepada Allah. Mari
berusaha sekeras sekeras Siti Hajar dengan Gigih, dengan yakin. Bahwa Dia tak
pernah menyia-nyiakan iman dan amal kita. Lalu biarkan keajaiban itu datang
dari jalan yang tak kita sangka atas Iradah-Nya yang Maha Kuasa. Dan biarkan
keajaiban itu menenangkan hati ini dari arah manapun Dia kehendaki.
“Berusaha Saja. Maka Keajaiban Akan Menyapa Dari Arah Tak TerdugaJ”
Disini, penulis hanya ingin share kisah saya, dan mungkin
kakak kelas saya yang telah melewati masa masa sulit tahun lalu, dengan ketidak
lolosan di jalur SBMPTN, namun mereka tetap bisa bersinar hingga hari ini
dengan prestasi prestasi yang mereka punya.
Pasti. Takdir Allah sangatlah
pasti, tak pernah sedikitpun terubah, sudah tertuliskan di zaman sebelum dunia
ini terbentuk.
Namun, kita adalah hamba, dimana
kita hanya mampu berusaha, kisah Siti hajar sangat menginspirasi saya, sebagai
seorang muslimah yang sangat percaya bahwa Allah TAK AKAN pernah menyia-nyiakan
usaha hambaNya.
Ini adalah takdir terbaik Allah.
Mungkin Allah akan membukakan
pintu keberhasilan bagi teman teman yang mengikuti ujian mandiri Universitas
Gadjah Mada, ujian mandiri Universitas Diponegoro, ataupun
universita-universitas lain yang mengadakan ujian mandiri. Yakinlah!. Allah
telah mentakdirkan kita yang terbaik. Di jurusan maupun universitas yang terbaik
menurutNya J
Masih ingatkah teman teman di dalam
Surat Al-baqoroh telah disebutkan yang kurang lebih artinya, barangkali yang
engkau sukai tidak baik menurut Allah, dan barangkali yang engkau benci merupakan
yang terbaik menurut Allah. Jadi, memang saya ga suka saya ga lolos di jalur
ujian SBMPTN ini, namun, yakinlah, inilah yang terbaik bagi saya menurut Allah J
Allah pasti telah menyiapkan
kursi tempat kita untuk melanjutkan studi di jenjang perguruan tinggi, dan
itulah yang terbaik J
Maaf buat teman-teman, guru-guru,
orang tua, kakak, adek, yang selama ini tersakiiti oleh perilaku Faza, mohon di
maafkan, barangkali juga itu yang membuat doa saya tak di ijabah oleh Allah
sang maha pengijabah J
Sekian tulisan saya, barangkali
ada salah kata bahkan kalimat saya mohon maaf
Ingatlah! ALLAH TIDAK AKAN PERNAH MENYIA-NYIAKAN HAMBANYA J
wassalam
Limpung,
16 Juli 2014
Laela F. Zakiyah